Ragam Pengalaman Jurnalis Magetan Saat Divaksin

Magetan-numedia

Kalangan jurnalis menjadi salah satu prioritas penerima vaksin covid-19, seperti TNI Polri dan pelayan publik. Tak terkecuali di kabupaten Magetan  Puluhan jurnalis, baik dari cetak, online, televisi, mengikuti vaksinasi di kantor Dinas Kominfo Magetan, pada Senin (01/02/2021).

Beragam cerita pengalaman datang dari mereka. Dredeg, pasti. Apalagi mereka yang pobia jarum suntik.

M.Ramzi salah satunya, jurnalis JTV. Saat screening, tensi darahnya naik 140. “Dredeg ya mas,” tanya petugas medis yang kemudian diamini olehnya.

Hingga disuntik vaksin pun masih takut, hingga merem (memejamkan mata). “aku rodo wedi jarum suntik,” katanya sambil ketawa.

Hal yang sama juga dialami oleh Eric Wibowo, jurnalis Jawa Pos Radar Magetan. Meskipun tidak punya riwayat hipertensi, akan tetapi tensinya naik menjadi 130. “aku dredeg, kurang minum juga,” ujar pria berkacamata itu.

Beda halnya dengan Riyanto, jurnalis nusadaily, yang mengaku lancar lancar saja. “Sudah persiapan sejak malam, istirahat yang cukup, sarapan pagi, enjoy, jadi tensi tidak naik, gak dredeg,” jelasnya.

Fatihah Ibnu Fiqri, jurnalis Radar Magetan juga sama. Selama proses registrasi, screening, hingga disuntik, semua lancar.

Namun, baik yang dredeg atau tidak, para jurnalis Magetan, tidak mengalami efek samping yang berlebihan pasca divaksin.

Saat divaksin mereka mengaku tidak sakit. Pasca divaksin hanya merasakan efek mengantuk, sebagian mual.

Plt Kepala Dinas Kominfo Magetan, Iswahyudi Yulianto, mengatakan, sesuai arahan Bupati Magetan, Suprawoto, jurnalis menjadi salah satu prioritas penerima vaksin covid-19. “Karena Jurnalis memeliki mobilitas yang cukup tinggi, sehingga perlu secepatnya divaksin,” jelas Plt Kepala Dinas Kominfo Magetan  Iswahyudi Yulianto, Senin, (01/03/2021).

Sesuai data di Dinas Kominfo, ada sebanyak 39 Jurnalis yang sudah divaksin. “Ini vaksin tahap pertama, untuk vaksin kedua nanti pada tanggal 15 Maret 2021,”jelasnya. **