Magetan-numedia
Magetan Berakhlak. Sebuah frasa yang terilhami dari pertemuan Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) Nahdlatul Ulama kabupaten kota se-Jawa Timur, pada Februari 2019, di kantor PWNU Jatim.
Kala itu, para Gus LTN NU Jawa Timur bersama para Gus dari LTN NU kabupaten/kota menyepakati membuat gerakan “Indonesia Berakhlak”, gerakan moral kaum muda Nahdlatul Ulama, khususnya sahabat sahabat LTN NU.
Kemudian gerakan itu, kami tarik ke lokal magetan, dengan nama “magetan berakhlak”, kami jadikan tagline numedia.or.id, media referensi ahlussunnah waljamaah.
Kami berharap ini bukan hanya sebuah tagline, tetapi sebuah pergerakan moral, pembentukan karakter manusia yang berakhlak. Karena akhlak, menjadi prioritas dalam Islam. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, Innama bu’itstu liutammima makarimal akhlaq”.
Di era seperti sekarang, pendidikan moral (akhlak), menjadi sangat penting, agar manusia, –kalau orang jawa bilang—punya unggah-ungguh. Agar murid ta’dzim kepada guru, agar anak menghormati kedua orang tua, menghormati yang lebih tua.
Pentingnya akhlak, sebenarnya sudah disadari oleh para ulama terdahulu. Sehingga banyak kitab karya para ulama yang mengupas tentang akhlak.
Sebagian contoh misalnya, Akhlaq li al-Banin dan Akhlaq li-al Banat, yang ditulis Umar bin Ahmad Barja. Nashaihu al-‘Ibad , yang merupakan karya Syekh Nawawi al-Bantani. Washaya al-Aba’ li al Abna’ yang ditulis Muhammad Syakir, dan kitab Taklim al-Muta’allim, yang ditulis Syekh Az Zarnuji, yang menjadi referensi wajib di pondok pesantren.
Ajaran-ajaran di kitab tersebut, sebenarnya (sebagian) sudah tertulis di buku-buku keagamaan baik di sekolah atau madrasah. Namun sayang, model pembelajaran LKS terkadang hilang ruh-nya, bukan pada pendalaman materi yang diharapkan berdampak pada moralitas, tapi pada intelektualitas sepintas, agar siswa bisa menjawab soal.
Wallahul muafiq ilaa Aqwamitthoriq.
Redaksi numedia