Magetan-numedia
Suasana menjelang pelaksanaan Konfercab IX PCNU Magetan mulai menghangat. Sebagai organisasi yang sudah cukup tua, NU mengalami dinamika dalam setiap helatan suksesi kepemimpinan. Hal ini tentu menjadi hal yang lumrah di alam demokrasi yang meniscayakan adanya kontestasi yang bebas dan terbuka.
Tidak terkecuali dalam Konfercab PCNU Magetan kali ini. Berbagai aspirasi yang muncul di bawah menghendaki adanya kontestasi dalam kebaikan, fastabiqul khairat, dalam bahasa al-Qur’an. Hal tersebut tentu menjadi baik apabila dilakukan dengan cara yang baik (ma’ruf).
Namun, sehari menjelang pelaksanaan konferensi, berhembus isu yang tidak jelas, bahkan menjurus ke fitnah. Kepala Kemenag Magetan, Muttakin, diisukan telah mengintervensi konferensi dengan mengerahkan aparatur Kemenag dalam suksesi kali ini.
Isu yang beredar, sebagaimana brodcast yang tersebar melalui whatsapp, Muttakin diisukan telah menggunakan pengaruhnya untuk mengarahkan dukungan kepada kandidat yang kebetulan pejabat Kemenag, yakni Khoirudin.
Masih dalam isu tersebut, diduga Khoirudin sebagai Kasubbag TU Kemenag Magetan, dinilai telah memerintahkan Khumaidi (Kepala KUA Karangrejo), Wagimun (Kepala KUA Magetan), dan Rofi’udin (PNS Kemenag) untuk turun ke MWC NU dan Ranting NU di Magetan, Karangrejo, dan Ranting Baron.
Bahkan dari sumber yang sama disebutkan, apabila Khoirudin menang, maka MWC-MWC dijanjikan uang saku setelah mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Kanwil Kemenag Jatim di Surabaya, Senin (12/12/2022) besok.
Muttakin, Kepala Kemenag Magetan mengklarifikasi isu tersebut tidak benar. Ia tidak pernah memerintahkan aparatur di Kemenag untuk menggalang dukungan kepada kandidat tertentu.
“Kemenag itu bersifat mengayomi semua. Jadi, tidak benar isu yang menyatakan saya memerintahkan pegawai Kemenag untuk melakukan mobilisasi suara untuk kandidat tertentu. Saya merasa mendapat fitnah yang luar biasa dengan isu yang berkembang. Bahkan disebutkan, acara di Surabaya besok Senin akan ada pembagian uang saku jika salah satu kandidat memenangi kontestasi dalam Konfercab”, ujar Muttakin.
“Acara di Surabaya itu Penguatan Moderasi Beragama. Pesertanya tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Jawa Timur. Jadi tidak ada hubungannya dengan Konfercab PCNU Magetan. Saya harap, masyarakat tetap tenang dan tidak percaya dengan berita bohong (hoax) tersebut,” tambahnya.