Panekan-numedia
Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1442 Hijriyah, warga Dusun Joso, Desa Turi, Kecamatan Panekan, Magetan, menggelar acara nyekar Akbar dan megengan.
Tradisi tahunan ini masih terjaga dan lestari di dusun yang merupakan Kampung NU Joso, tersebut. Nyekar yang dilaksanakan di pemakaman Segoro Muncar itu juga disertai dengan dzikir kubro yang di imami, oleh kyai Suroso dan Doa dari para kyai sepuh kampung NU.
Acara ini diikuti oleh masyarakat, santri juga warga sekitar yang ahli kuburnya berada di di pemakaman Segoro Muncar. Dengan penuh khidmat dan khusyuk, mereka mendoakan ahli kuburnya.
“Dzikir kubro dan nyekar Akbar ini adalah sebagai pengingat bagi kita semua bahwa kelak kita mesua (yang masih hidup) pasti akan mengalami mati, dan ketika kita sudah tiada, nanti hanya doalah yang kita harapkan,” kata Suyitno, salah satu tokoh penggerak dusun setempat.
Megengan sendiri, tambahnya, memiliki makna ungkapan rasa syukur atas nikmat yang masih diberikan kepada kita semua
“Jangan sampai tradisi seperti nyekar, dzikir dan megengan yang telah diajarkan oleh para guru-guru kita para orang tua kita, mbah-mbah kita ini luntur dan hilang digerus perubahan zaman,” terangnya.
Selaih, ber-mujahadah, ber-mahabbah memohonkan ampunan untuk ahli kubur kita semua, kegiatan ini sekaligus mengenalkan kepada anak cucu kita generasi penerus kita. “Sehingga ketika kita sudah tiada nanti anak cucu kita akan senantiasa mendoakan dan memohonkan ampunan bagi kita semua,” tambahnya.
Meskipun suasana habis hujan, dan sedikit becek namun tidak mengurangi rasa semangat dan antusias masyarakat untuk hadir dan mengikuti acara tersebut. mereka pada berbondong bondong dan mengikuti acara dengan khusuk hingga akhir. (Naz)