Magetan-numedia
Pembacaan syahadat mengawali pelantikan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) yang baru. Ketua Pengurus Cabang NU Magetan, KH Manshur Abdillah, melantik sebanyak 18 Majelis Wakil Cabang (MWC) NU dan 214 Pengurus Ranting NU se-Kabupaten Magetan, di Gor Ki Mageti Magetan pada Ahad (17/10/2022) sore.
Pelantikan ini menjadi istimewa, karena bersamaan dengan kick off Satu Abad Nahdlatul Ulama sekaligus memperingati Hari Santri Nasional tahun 2022. Terlebih dihadiri langsung oleh Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar.
Kepada pengurus NU yang baru dilantik, Ketua PCNU Magetan, KH. Manshur, berpesan agar taat dan mengikuti kebijakan organisasi. “Mari berjuang bersama-sama, bergandeng tangan, di NU ini, adalah fiqh perjuangan, pengorbanan bukan fiqh pendapatan,” terangnya saat memberi sambutan.
KH Manshur menekankan tentang tiga ciri-ciri orang NU. Pertama, akidah menganut kepada asyariyah maturidiyah. Kedua, untuk fiqh, bermadzhab diantara empat madzhab, yaitu Syafi’i, Maliki, Hambali, dan Hanafi. “Yang ketiga, orang NU pasti bertasawuf, sesuai yang diajarkan oleh para ulama NU,” jelasnya.
Bupati Magetan turut hadir dalam acara pelantikan MWC NU dan Ranting NU, meskipun harus menggunakan kursi roda, akibat cedera di kaki. “Saya Ucapkan selamat kepada panjenengan semua, kalau soal kecintaan kepada bangsa dan negara, NU tidak perlu diragukan lagi,” ucap bupati.
Ini Pesan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar
Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar, mengulas tentang keberadaan NU sebagai organisasi islam terbesar di dunia, yang tidak pernah tergerus oleh zaman. ”Zaman HTI, NU nggih mboten HTI, wonten Wahabi, NU nggih mboten wahabi blass,” jelas KH Marzuki di depan ribuan jamaah yang hadir.
KH Marzuki menekankan penerapan Islam yang moderat, tidak mengkafir-kafirkan orang lain seperti kelompok lain yang suka mengkafirkan muslim lainnya. “Kalau hanya tidak tahlilan, tidak slametan, tidak apa-apa, biarkan saja, akan tetapi kalau sudah mengancam NKRI, kita harus berada di garda terdepan melawan,” jelasnya.
Ketika ada kelompok, tambahnya, yang sudah menghalalkan darah orang lain, maka kita harus melawan. “Kalau kemudian ada kelompok yang seperti itu, Pemda, DPRD harus berani melawan, menolak memberi ijin, atau kalau sudah berdiri, harus berani mencabut ijinnya,” tegasnya.
seluruh rangkaian acara disiarkan langsung secara live di akun youtube numedia https://www.youtube.com/watch?v=n3e8fiM14AQ&t=10805s
Penulis : M.Ramzi