Gerakan NUisasi Dimulai dari Lambang NU

Magetan-numedia

Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, mengajak pengurus dan kader Nahdlatul Ulama (NU) berorganisasi di NU secara lahir dan batin (dhohiran wa batinan).

“Ini bisa dimulai dengan gerakan memasang lambang NU di rumah, atau foto para kyai NU,” kata KH Marzuki, Mustamar, saat acara Turba Pengurus Wilayah (PW) NU Jatim Tahun 2021, di Ponpes Al-Ikhlas, Karasan, Kartoharjo Magetan, Ahad (13/06/2021).

Ia meminta agar pengurus NU bisa mensosialisasikan gerakan tersebut pengurus NU di tingkat bawah, dan para kader NU. “Kalau di rumah kita ada lambang NU, ada foto kyai Hasyim Asy’ari, minimal anak kita terinspirasi sehingga mau belajar bersama NU,” tambahnya.

“Pengurus NU wajib pasang bendera NU, lambang NU di rumah,” kata KH Manshur, Ketua PCNU Magetan, memperkuat dawuh KH Marzuki Mustamar.

Menurut Kyai Marzuki, gerakan memasang lambang NU di manapun, sebagai bagian NUisasi di masyarakat. “Setiap ada acara, pasang bendera NU, libatkan Banser dalam pengamanan. Jangan sampai, syiar keagamaan yang bukan NU, lebih besar dari kita (NU,red),” tambah Kyai Marzuki.

Dalam acara Turba PWNU bersama PCNU Magetan dan PCNU Ngawi tersebut, Kyai Marzuki Mustamar juga berpesan, agar para jamaah NU menjaga putra putrinya, jangan sampai salah memilih lembaga pendidikan.

“Mondokne anak ya neng pondok NU, Sekolah NU, kuliah di perguruan tinggi, yang NU-nya aman,” terangnya. Sangat mungkin, salah memilih pendidikan akan berpengaruh pada pemahaman, yang juga salah. Dari awalnya menjadi Nahdliyyin, mengamalkan amalan aswaja an-nahdliyah, pada akhirnya terpengaruh pemahaman lain, yang tidak sejalan dengan NU, Aswaja an-Nahdliyah.

“Pokoke sampai mati, NU dhohiran wa bathinan” pungkasnya.