Magetan-numedia
Nama Bjorka menjadi trending topik pembahasan di media, baik media massa atau media social. Akun bernama bjorka berhasil meretas, dengan melakukan doxing atau menyebar data pribadi sejumlah pejabat publik.
Bahkan aksi hacker dengan akun Bjorka juga menyeret seorang pemuda Madiun, MAH (21, karena menjual akun Telegram @Bjorkanism kepada admin Bjorka.
Lalu bagaimana pandangan Islam terhadap aksi doxing ? Mengutip dari situs jatim.nu.or.id (akun resmi PWNU Jatim), Islam tidak membenarkan prilaku membocorkan data pribadi.
Tim Kajian Ahlussunnah wal Jama’ah (Kiswah) Aswaja NU Center (Asnuter) Sidoarjo, Kiai Syaiful Anwar mengatakan bahwa Islam sangat menghargai privasi masing-masing.
“Islam sangat menaruh hormat terhadap hal-hal yang bersifat pribadi atau kerahasiaan diri. Dimana apabila itu diungkap apalagi di media sosial akan membuat yang bersangkutan keberatan dan tidak terima,” katanya, Sabtu (17/09/2022).
Mengutip Imam Ghazali, alumni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri itu mengatakan kerahasiaan atau data pribadi merupakan hak privasi yang sangat terproteksi dalam Islam, meskipun seseorang itu adalah non muslim. Dalam sebuah hadits riwayat al-Turmudzi, kedudukan harga diri seorang muslim disetingkatkan oleh Rasulullah dengan harta dan nyawa dalam hal keharaman untuk diusik.
“Terkait dangan pengamanan kerahasian diri ini, Al Qur’an surat At-Taubah ayat 19 mengancam dangan siksaan yang amat pedih di dunia maupun akhirat kepada siapapun orang yang suka mengumbar keburukan diri seorang mukmin,” ucapnya.
Dijelaskan Rasulullah Juga memberi garansi kebebasan mencongkel mata seseorang yang sengaja mengintip rumah orang lain guna mengetahui apa yang terjadi. Demikian kecaman keras terhadap penggunjing. Semuanya diberlakukan bertujuan untuk melindungi hak pribadi yang dirahasiakan untuk tidak diketahui orang lain.
“Apabila kerahasian di atas itu ada pada diri pejabat tinggi yang membawai urusan kemaslahatan umat, maka Islam lebih serius lagi mmperhatikannya. Dalam hadits yang juga diriwayatkan oleh al-Turmudzi Rasulullah sampai mengancam siapapun menghinakan seorang penguasa maka dia sendiri dihinakan oleh Allah,” tutupnya. (er/ jatim.nu.or.id)