Berburu Takjil di Kampung Madinah

Karas, numedia

Jarum jam menunjuk angka 5 sore. Salah satu ruas jalan di Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan, mulai ramai. Ada banyak penjual takjil sepanjang jalan. Mereka sibuk melayani pembeli, baik para santri, atau masyarakat umum yang berburu takjil.

Suasana ruas jalan di dekat Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, selalu ditemui setiap sore hari selama bulan Ramadhan. Kerumunan warga berbeda dengan di lokasi lain, tentunya. Karena sejauh mata kita memandang, semua yang berada di lokasi tersebut, mengenakan baju muslim, layaknya pemandangan di Madinah al Munawwarah. Yang perempuan, rata-rata bercadar, begitu juga yang laki-laki, memakai pakaian layaknya muslim di Arab Saudi.

Maka tidak heran, kalau tempat ini disebut Kampung Madinah. “Selain soal pakaian, aktivitas keagamaan masyarakat di sini juga mirip seperti di Madinah, saat adzan sholat, seluruh toko tutup semua, mereka menunaikan shalat jamaah di Masjid,” kata Ari Susanto, pedagang asal Riau yang sudah empat tahun berada di Temboro, Jumat, (23/04/2021)

Ari menceritakan, ia cukup kerasan di Temboro, karena suasana keagamaan. “Di sini juga sebagai pusat dakwah islam,” terangnya.

Untuk keperluan takjil sendiri, ada banyak Pedagang yang menjajakan aneka macam makanan, minuman, atau lainnya.

“Aneka makanan atau minuman, hingga makanan ringan di sini cukup lengkap, jadi pas kalau kita cari takjil untuk buka puasa,” kata Hanif, santri asal Palembang, yang sedang mencari takjil bersama teman-temannya.

Kalau anda penasaran, bisa datang langsung ke lokasi. Ada sensasi berbeda, berburu takjil di kampung Madinah. Serasa berpuasa di Madinah. (er/er)